Selasa, 16 April 2013

Kapan ku punya rumah???

Akhir-akhir nii pikiranq terkontaminasi dan semakin menjadi akan keinginan tinggal sendiri,, membuat hidupq tak tenang kurang bahagia n g nyaman menjalaninya... wajar g sih seorang istri tu susah ditinggal dirumah sendiri oleh suaminya? kadang q merasa tu berat banget dngan kondisi masih di rumah mertua dngan pegawai2 yg kdng masih berlalu lalang. sebenarnya istana wanita itu ya RUMAHnya, g perlu besar megah ataupun mewah, yang penting NYAMAN,,

tidak ingin menjadi seorang istri yang menuntut ini itu, hanya ingin hidup dngan tenang nyaman. sekali lagi nyaman tdak semata-mata diukur dr materi dan fisik. nyaman sama halnya dngan bahagia, yg mengaturna adalah akal pikiran qt. semakin hari pikiranq semakin tdak tenang tinggal dirumah tersebut,,, Ya Rabb q harus bagaimana??? sudah berkali-kali pun utarakan pada suami tp ya bgtu lg reaksinya,,, tdak ingin membebaninya Ya Rabb,,, Sungguh tp dilain sisi q jg semakin tak nyaman tak tenang dll. ahh harus apa aku?

dikala pikiran q berkecamuk selalu stu yg timbul "I Wanna Go home" go back to my own home, really miss my home in a remote village. yes right my parent's home is far from lux, but it's humble, comfort n i love it. my home is my paradise. what should i do Rabb?

ingin sekali punya istana sendiri, pelan2 mengumpulkan aset bersama untuk menghiasi rumah, mengatur sedemikian rupa agar qt merasa nyaman, disibukkan dngan cucian ditiap akhir pekan walau rasanya lelah tp nikmat sepertinya, membersihkan rumah, memasak, memperhatikan taman dpan atau belakang rumah, sesekali mengunjungi keluarga diakhir pekan, pusing bayar kontrakan dan listrik, setrikaan menumpuk, wew walau rasanya berat tp akan nikmat apabila dijalani berdua. sebenarnya q sudah dipermudah dngan tdk repot akan hal2 sepele dan melelahkan itu tp ntah kenapa karna tak ada itu akupun merasa kurang sempurna sebagai ibu rumah tangga, sebagai seorang istri, kerjaan hnya bermalas2an, tiduran nonton tipi. bikin ak g berkembang,, apakah q kurang bersyukur jg Ya Rabb dngan keadaan q skr? apa c sebenarnya mauq? hufft Tegur ak Ya Rabb jika ak kufur akan nikmatMU.

jika q utarakan ini pada suamikuw dan dy bertanya apakah q sudah siap dngan kerepotan itu? ak akan balik bertanya apakah tujuan dy menikah?sudah siapkah dy menikah?sudah taukah dy konsekwensi menikah?sudah taukah dy tugas nahkoda? walau sebenarnya sebagian besar itu adlah tugasq, tp tak ayal ak pun btuh bantuannya untuk meringankan tugasq tersebut,, dan ketika sebelum menikah pun sebenarnya q sudah menyiapkan diriq untuk hal2 tersebut, tdak menafikan akhirna q dimanjakan dngan segala sstu yg memang sudah tersedia dan pekerjaan rumah yg tdak terlalu berat. q tdak ingin manja ya Rabb q ingin mandiri. q dididik untuk mandiri dr selepas SD, jauh dr ortu tdak bergelimang harta, ya semua serba sederhana. tak apa Ya Rabb seandainya kmna2 harus naik motor, kereta ataupun mikrolet. Ya Rabb sungguh sebenarnya q sudah terbiasa dngan itu sejak dlu. tp ketika q dimanjakan dngan hal2 ini bagaimna jika q bertambah manja?

Ya Rabb q sedang mencoba menggunakan logika ak, meresapi kata2 q sendiri, apakah q sudah cukup bersyukur dngan keadaanq skr? sebenarnya apakah ak sendiri siap dngan kerepotan2 itu?

perbedaan latar belakang qt ini yang sering menimbulkan salah paham, perlu komunikasi yg lebih intens lg, perlu pengorbanan untuk mengurangi keegoisan diri. ya q egois!!! trus apakah q harus terkungkung dngan keadaanq yg seperti ni, ketidak nyamananq yg semakin hari semakin menjadi? Ya Rabb Q harus apa?

suamikuw selalu mendengar keluh kesahq, dan akpun terlalu sering mengeluh,, q tw dy sedang mencoba, q tw dy berusaha tdak egois, tp keadaan yg menuntut dy seperti ini. tp yg terkadang sering q pertanyakan knpa untuk usaha dy bsa perpikir ini itu, pinjam sini stu tp untuk urusan rumah tangga rasana smw mentog g bsa diapa2kan? dan ujung2na dy selalu berkata bwt apa c aa kerja? bwt apa c smw yg aa cari ini? bwt apa c smw usaha yg aa lakukan ini? yups jawabanna pasti untuk keberlangsungan keluarga kami. tp apa iya esensi sebuah RT itu hanya itu sja? tdak Ya Rabb ketika suami sibuk mencari nafkah hendaklah istri jg menyibukkan diri dngan istanana, dan ketika dy tak nyaman lg apa yg harus dilakukan?

ahhhh terlalu banyak pertanyaan yg tak da jawaban tu membuatq semakin rumit..
Ya Rabb jernihkanlah pikiran dan hatiq,,, amin ya Rabbal alamin....

_Rikzi_

Bahagia itu sederhana

Bahagia tu sederhana, sesederhana qt bersyukur kepada Rabb atas segala sstu yang qt dapat, terima dan rasakan. Subhanallah, ALLAH pun berkali-kali mengingatkan qt agar selalu bersyukur.

Bahagia tu letaknya di hati dan pikiran qt, selama hati dan pikiran qt bersyukur itu akan mendorong raga qt untuk berlaku semestinya.

Sudah bahagiakah aku? sudah bahagia kah suamiq?
hmm... mungkin karna q kurang bersyukur rasana masih jauh dr kata bahagia, karna sebenerna akal pikiran qt yg menyetir rasa bahagia itu sendiri. So d' conclution is I've made my own problem that  makes me not really feel happy.

Ya Rabb selalu ajarkan aku untuk selalu bersyukur... ingatkan tegur lah aku yg kufur nikmat Ya Rabb...
Allahumma innii a'udzubika minal kufri wal faqri Allahumma innii a'udzubika min a'dzabil qobri laa ilaaha illa anta...

_Rikzi_

Jumat, 05 April 2013

Kekasih Ketahuan Selingkuh di Media Sosial, Harus Bagaimana?

Sosial Media pintar dapat menjadikan dunia ini terasa dekat hanya dngan sebuah jaringan yang dapat mempertemukan qt dengan berbagai macam ras manusia di berbagai belahan dunia. dengan kekuatan atau kemampuan yg besar dan semakin canggih tersebut timbullah tanggung jawag yang besar pula bagi qt, terutama untuk generasi muda qt ke depan jgan sampai kecanggihan teknologi ni disalah manfaatkan untuk hal-hal yang negatif. oke sip sebagai pasangan qt harus berhati2, memang tdak bsa dihindari dan jg bsa dibilang dngan tuntutan hidup bermasyarakat tetapi tetap ada rambu2 untuk menjaga etika bergaul, mulailah dari diri sendiri, jangan menuntut orang lain!!! #quoteoftoday #byRikzi

Arina Yulistara - wolipop

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Banyak wanita yang langsung emosi dan menuduh pasangan saat mengetahui si dia selingkuh melalui akun media sosialnya. Entah berupa message yang lupa dihapus atau history chat dengan wanita lain. Hal ini tentu membuat Anda sangat marah. Namun sebaiknya tidak langsung melabraknya tapi gunakan cara halus untuk mengonfirmasi 'temuan' Anda di akun pribadinya.

Psikolog Klinis Dewasa, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, menyarankan agar Anda mengendalikan diri lebih dulu. Ketahui perasaan Anda yang sebenarnya setelah mengetahui 'rahasia' tersebut. Buka pikiran dan renungkan mengapa pasangan bisa mencari perhatian dari wanita lain, evaluasi diri sendiri. Setelah tenang baru ajak bicara pasangan.

"Kenapa penting untuk tahu perasaan dulu karena kita bisa lebih antisipasi, emosi apa nih yang keluar saat kita ngomong, jadi memang kematangan emosi buat komunikasi. Bukan nggak boleh marah tapi bagaimana cara menyampaikan kemarahan tersebut," jelas Wulan kepada wolipop di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2013).

Setelah bertemu pasangan, hindari langsung memberikan tuduhan-tuduhan yang ada di pikiran Anda. Usahakan tetap tenang dan lembut, misalnya dengan pertanyaan 'sayang, kamu sama wanita ini mempunyai hubungan apa?'. Jika dia menjawab sekadarnya untuk menutupi kesalahan, jangan langsung terpancing emosi. Katakan bahwa Anda tidak nyaman melihat percakapan pasangan dengan wanita itu di akun sosialnya.

Selama berdiskusi dengannya, tahan emosi Anda. Berikan dia kesempatan untuk menjelaskan dan sebaiknya berbicara dalam keadaan duduk dengan suasana yang nyaman. Kebanyakan wanita ketika perasaannya sudah ditutupi amarah tidak akan mau mendengarkan penjelasan pasangannya.

"Bicarakan secara perlahan dan kasih kesempatan dia untuk menjelaskan kadang saking marahnya apapun yang dikatakan pasangan tidak peduli, itu yang bisa menghambat komunikasi," saran wanita lulusan Universitas Indonesia itu.

Usai semuanya jelas, kembali kepada Anda dan pasangan, apa memang mau melanjutkan hubungan atau tidak? Jika keduanya masih ingin tetap bersama, bangun komitmen yang baru. Wulan mengatakan, selingkuh itu pilihan. Tidak semua kesalahan milik peselingkuh. Maka dari itu, jika hubungan asmara Anda diwarnai perselingkuhan sebaiknya evaluasi diri masing-masing dulu sebelum saling menuduh. Kemudian baru evaluasi hubungan dengan pasangan agar membuka lembaran baru yang lebih baik, meskipun akhirnya putus atau kembali bersama.

"Seringkali orang lebih suka blaming dan tidak evaluasi sehingga merasa ini semua salah si dia. Itu sih sebenarnya yang penting," tutup Wulan.

Kamis, 04 April 2013

New Comer


I'm Mrs. Didik Mulyadi


Terinspirasi dri beberapa bloger muslimah yang kece, rasa2na ingin juga mencurahkan keluh kesah atau berbagi pengalaman via blog. belajar dari pengalaman wktu kehilangan hp dan belum sempet ngesave apapun data terutama photo *ehm.yg.narsis ternyata alhamdulillah karna rajin uplod poto di fb maupun twitter, ada rekam2 perjalanan bersama suami tercinta yang masih bsa diselamatkan. blum lama kehilangan hp keteledoran masih ada, hp ngehang dan harus restart dr awal,, hilang lah smw poto yg blum tersimpan > <

terlepas dr smw pengalaman tu ingin rasana berbagi pengalaman berumah tangga nii yg ak bilang it's what we called Real Life

enjoy my blog yaa.. ^^